Minggu, 04 April 2010

Penjemput Maut Bagi Kista

Noktah kecil itu cepat berkembang. Hanya dalam 3 bulan, titik merah berubah menjadi benjolan seukuran telur puyuh. Mengetahui benjolan di payudara kanan, keruan saja Yati Tuti Sumiyati gelisah. Dokter yang memeriksa perempuan 50 tahun itu mendiagnosis kista payudara.

Untuk mengatasi kista payudara itu, ahli medis menyarankan operasi. Namun, Yati Tuti Sumiyati menolak saran dokter. Sebab, rekannya yang mengidap kista payudara dan 4 kali menjalani operasi, ternyata tak kunjung sembuh. Yati berharap keajaiban, kistanya mengempis. Faktanya tanpa operasi kista itu membesar. Setahun berselang hasil ultrasonografi menunjukkan diameter kista mencapai 1,5 cm; sebelumnya 0,5 cm.

Ia memang memeriksakan ulang kista itu di sebuah rumahsakit di Bandung, Jawa Barat. Usai pemeriksaan dokter kembali menyarankan Yati untuk menjalani operasi. Kista merupakan kantong atau rongga tertutup berlapis epitel dan berisi cairan encer, kental, atau setengah padat. Kelainan itu terdapat di berbagai bagian tubuh. Itulah sebabnya penyebutan kista mengacu pada lokasi organ tubuh. 'Bila kista ada di ovarium disebut kista ovarium, jika di ketiak disebut kista aksial, jika di payudara disebut kista mamae,' kata dr Sidi Aritjahja, dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta.

Kista pecah

Penyebab kista beragam seperti bawaan sejak lahir, perkembangan embriologik yang tidak normal, dan tersumbatnya saluran keluar sebuah kelenjar. 'Sumbatan kolesterol pada saluran tertentu menyebabkan sel-sel tumor tumbuh di tempat itu,' kata dokter alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Menurut Sidi Aritjahja kista payudara biasanya berasal dari penyumbatan pada ductus atau saluran yang berada di kelenjar susu. Mutasi sel juga memicu kista. Kista lain dapat berbentuk tumor yang cukup besar, dan terdiri atas sel yang berbentuk lendir atau mukus. Lendir tersebut agak berbeda dengan cairan kista di rahim yang lebih cair atau disebut serous.

Makanan pantangan: makanan yang dibakar, diberi alas logam, langsung dibakar tanpa diberi minyak karena kesemua makanan itu mengandung zat karsinogen alias pemicu kanker. Gejala kista tidak tampak pada fisik seseorang, umumnya nyeri saat haid atau sering keputihan. Sidi menyarankan penderita kista untuk menghindari konsumsi makanan yang diragikan karena bisa merangsang neufas polarisasi atau merangsang pembuluh darah.

Di tengah kegalauan itu, suami Yati Tuti Sumiyati, Dikdik Tasdik, menyarankan untuk mengkonsumsi ekstrak teripang dan spirulina. Dikdik mempunyai teman yang mengidap kanker tulang dan sembuh setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang dan spirulina. Pada Desember 2007, mulailah Yati menelan ekstrak-ekstrak itu. Dosis 1 sendok makan ekstrak teripang dan 10 tablet spirulina dengan frekuensi 3 kali sehari.

Sebulan berselang, pegal-pegal di pinggangnya mulai berkurang. Biasanya pegal itu ia rasakan pada pagi, siang, dan menjelang tidur. Setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang-spirulina, pegal-pegal itu hampir tidak terasa. Tiga bulan berselang, benjolan di payudara itu merah dan membesar seperti bisul matang. 'Saya syok dan stres karena saya pikir penyakit itu menyebar,' kata perempuan kelahiran Mei 1958 itu.

Selain itu ia sulit bernapas, seperti ada benda berat menekan di atas dadanya. Tidur pun tak nyenyak. Meski demikian ia tetap melanjutkan konsumsi ekstrak teripang-spirulina. Sepekan kemudian darah mengalir deras dari benjolan itu. Kista pecah. 'Darahnya sangat banyak,' katanya. Dalam sehari, ia menghabiskan 2 boks kasa untuk mengelap darah yang menderas. Kejadian itu terus berulang hingga sebulan.

Filinopsida

Selain menyantap ekstrak teripang dan spirulina, Yati juga mengoleskan ekstrak teripang di bekas luka setiap kali usai pendarahan. Dalam 30 hari-sejak pendarahan pertama-luka pun mengering. Menurut Yun Guang Tong, periset Institut Materia Medika Shanghai, ekstrak teripang memang bersifat antikanker. Ekstrak itu mengandung saponin yang sohor sebagai filinopsida A.

Filinopsida A itu ampuh mencegah pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker atau tumor. Jika pembuluh darah baru terhambat, perkembangan sel kanker pun terhambat. Tong menguji praklinis dengan menyuntikkan 2-10 mikroliter filinopsida A pada aorta tikus. Dampaknya pasokan nutrisi bagi sel kanker terhambat dan akhirnya sel mematikan pun mati.

Spirulina juga berkhasiat serupa. J.E. Pinero Estrada dari Fakultas Farmasi, Universitas Madrid, Spanyol, mengatakan bahwa spirulina kaya antioksidan. Itu berkat kandungan 3 pigmen kaya protein yaitu fikosianin, klorofil, dan zeasantin. Fikosianin merupakan penunjang kesehatan hati dan ginjal. Zeasantin merupakan antioksidan pelindung mata, terutama saat tua. Sedangkan klorofil sebagai antioksidan bersifat antikanker dan antiracun.

Pendarahan akibat pecahnya kista cepat pulih berkat kandungan asam lemak dalam ekstrak teripang yang berperan terhadap pemulihan luka. Kepada Trubus Prof Zaiton Hassan, peneliti Departemen Ilmu Pangan Universitas Putra Malaysia, mengatakan teripang mengandung asam miristat, palmitat, almitoleat, stearat, dan oleat. Senyawa aktif lainnya adalah linoleat, arakhsidat, eicosapentaenat, beherat, erusat, dan docosahexaenat.

Kandungan asam eicosapentaenat (EPA) dan asam docosahecaenat (DHA) relatif tinggi, masing-masing 25,69% dan 3,69%. Faedahnya mempercepat perbaikan sel yang rusak. Hal itu ditambah dengan kandungan kolagen dalam ekstrak teripang mempercepat penyembuhan luka seperti yang dialami Yati Tuti Sumiyati itu. Perpaduan ekstrak teripang dan spirulina tak ubahnya maut bagi kista. sumber majalah trubus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar